3 ORANG lelaki yang sedang mabuk bertanding untuk menentukan siapa yang paling kejam. Lelaki yang pertama menyerang seorang perempuan dan memukulnya
sehingga giginya patah, lebam kedua matanya dan darah keluar dari hidung
dan telinga perempuan itu. Akhirnya perempuan itu jatuh ketakutan dan badannya menggeletar. Lelaki pertama berpaling menghadap dua lelaki dan berkata dengan bangganya, “Akulah orang yang PALING KEJAM!”
Tidak terima, lelaki kedua bangun dan mengoyak baju perempuan itu,
memerkosanya dan terus mencekik perempuan itu sehingga perempuan itu
mati.Dan dia berkata sambil membusungkan dada “Tidak ada siapa yang lebih KEJAM daripada aku!”
Lelaki ketiga pula bangun dan tersenyum. Dia menjawab: “AKULAH YANG
PALING KEJAM… Aku cuma berdiri dan melihat kekejaman kamu sedangkan
perempuan ini adalah ADIK aku…”
SIAPA PEREMPUAN ITU?
Perempuan itu adalah Palestina/Syria/Rohingya/Mesir. Lelaki pertama ialah Israel. Lelaki kedua adalah Amerika serikat. Lelaki ketiga pula ialah cerminan dari sebagian umat Islam (kita) yang hanya berdiam diri dan melihat apa yang terjadi. Berdiam diri dan melihat kekejaman di hadapan kita, itu saja yang mampu kita buat. Maukah kita jadi sekejam lelaki ketiga?
(sumber : https://www.islampos.com/lelaki-terkejam-125989/)
Ya kitalah orang paling kejam didunia, jangan tuduh siapa-siapa! ketika jelas dihadapan kita, ketika telinga kita mendengar, mata kita melihat dengan jelas bahwa ada ketikadilan terjadi hati menangis perih, namun hanya sebatas itu. dalam sujud kita lupa berdoa pada mereka, bahkan dihari ini kita masih disibukan mengejar kekayaan, pangkat, mengejar dunia.
disaat kita sudah nyaman dinegara sendiri, dirumah bersama keluarga, makan walau seadanya kita berkeinginan menjadi orang kaya menikmati semua serba mewah dan ada, syukur itu mulai menghilang,dalam doa selalu meminta dilebihkan rizkinya bukannya berterimakasih. lihat !! diluar sana palestina/syria/rohingya/mesir mereka tidak terfikirkan makan enak, hanya butuh makan karena keperluan perut dan pertahanan hidup bukan untuk merasakan nikmat di bibir saja.
jangan jadi orang yang kejam. satukan kekuatan lawan kaum penjajah. jangan tutup mata, ayo peduli.
disaat kita sudah nyaman dinegara sendiri, dirumah bersama keluarga, makan walau seadanya kita berkeinginan menjadi orang kaya menikmati semua serba mewah dan ada, syukur itu mulai menghilang,dalam doa selalu meminta dilebihkan rizkinya bukannya berterimakasih. lihat !! diluar sana palestina/syria/rohingya/mesir mereka tidak terfikirkan makan enak, hanya butuh makan karena keperluan perut dan pertahanan hidup bukan untuk merasakan nikmat di bibir saja.
jangan jadi orang yang kejam. satukan kekuatan lawan kaum penjajah. jangan tutup mata, ayo peduli.
0 komentar:
Posting Komentar