Rabu, 24 Juni 2015


(sumber gambar : https://haditdelonge.wordpress.com/page/2/)

Di Zaman yang serba mengandalkan teknologi sekarang ini banyak orang yang mengantungkan hidupnya pada teknologi, memilih hal-hal yang instan dan mudah, diantaranya dalam berkomunikasi, orang cenderung menggunakan aplikasi pembantu dalam berkomunikasi dari pada berkomunikasi secara langsung atau tatap muka dikarenakan jarak yang jauh ataupun ketersedian waktu yang tidak memungkinkan. Media sosial kini menjadi salah satu primadona bagi masyarakat jejaring selain sms dan telefon karena layanan yang ditawarkan dan aksesnya yang mudah.
Media sosial merupakan media online dimana didalamnya tiap anggota dapat ikut serta dalam membuat, menyebarkan (berbagi) dan mengkonsumsi sebuah informasi, dan dapat saling berinteraksi satu sama lain, diantaranya terdapat facebook, twitter dan blog serta lain sebagainya.
Salah satu media sosial yang paling terkenal adalah facebook, facebook memiliki banyak fitur yang lengkap dibandingkan dengan media sosial lainnya. Mulai dari memperbaharui status, berkirim dan berbagi foto, video,music hingga bacaan, dapat berkirim chatting bahkan terdapat fasilitas video call.
Menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, di wilayah Indonesia ada 65 juta pengguna Facebook aktif dan sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya. Aplikasi faceboook adalah aplikasi paling terkenal di Indonesia setelah itu disusul oleh twitter dan path. Pengguna facebook Indonesia adalah terbesar nomor 3 di dunia. Ini menunjukan bahwa sosial media tidak asing bagi masyarakat Indonesia namun sayangnya tidak dibarengi oleh kesadaran melek media.
Masyarakat Indonesia tidak bisa dipisahkan denga internet apalagi media sosial. Keduanya merupakan kebutuhan utama pada jaman sekarang, masyarakat seolah merasa ada yang kurang ketika tidak dapat mengakses media sosial. Sepertinya masyarakat sudah kecanduan oleh media sosial.
Sebenarnya Internet memberi dampak positif bagi penggunanya diantaranya masyarakat akan menulis dengan lebih baik, lebih cepat, mudah menyimpan dan lebih kreatif. Individu akan menikmati kemudahan ketika melakukan tugas harian terutamanya bagi pelajar, juga interaksi yang lebih mudah dengan orang lain, serta merangsang kreatifitas dan partisipasi pribadi, perubahan metode belajar membuat siswa berperan aktif didalamnya. Di satu pihak, media baru dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan yang kaya warna dan kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang seakan-akan tanpa kendali. Contoh  dampak negatifnya adalah Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh, tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Media sosial merupakan aplikasi pembantu dalam berkomunikasi namun pada kenyataannya sekarang ini sosial media dibuat sebagai aplikasi penganti bersosialisasi. Bahkan tak jarang seorang yang tinggal satu kelas sering mengobrol melalui sosial media namun diam ketika bertemu langsung dan cenderung sibuk pada gadgetnya masing-masing.
Dalam sosial media seseorang ingin sekali diperhatikan apa yang dilakukannya, dia berharap orang lain tahu dan memberi respon positif. Seseorang merasa ingin menjadi artis dalam media sosialnya, sangat bangga jika postingannya mendapat like atau komen yang banyak.
Akhir-akhir ini media sosial telah berubah fungsinya sebagai ajang pamer, Disadari atau tidak kita cederung membuat citra diri dalam status dan apapun yang kita bagikan di sosial media yang paling terasa adalah pamer melalui foto. Sebagai contoh ketika seorang selesai menunaikan ibadah sholat ia mengupload foto dan menaruh captionalhamdulilah sholat dhuha kelar” atau ketika dia sedang berpergian ke sebuah pusat perbelanjaan dia akan mengupload foto dengan caption “jalan-jalan dulu ah”.kebanyakan dari kita sekarang melakukan perjalanan seperti ke pantai atau ke gunung hanya untuk foto dan untuk keperluan diunggah di media sosial bukan lagi untuk refreshing menikmati keindahan alam ini. Ini menjadi tidak sehat di masyarakat sekarang. Semua kegiatan yang kita lakukan rasanya harus kita bagi lewat foto. Hidup kita seolah indah dalam bungkusan foto yang kita unggah sedangkan kenyatannya belum tentu benar.
Dimedia sosial sekarang seakan para penggunanya saling berlomba-lomba menunjukan ke-eksitensian diri mereka, dan dituntut untuk menjadi sempurna dengan bukti foto-foto, berupa foto makanan enak, liburan keluar negeri, penampilan seperti artis. Seolah-olah saling beradu “tunjukin kalau kamu keren! Kalau gak keren gak usah upload” begitu kiranya para pengguna sosial media kini saling berlomba menunjukan citra “orang bergengsi” lewat foto dan status mereka. Hal ini berpengaruh dalam kehidupan nyata mereka diantaranya dalam mencari tempat makan, yang terpenting bukanlah kelezatan makanan yang disajikan tapi tempat untuk selfies yang bagus untuk diunggah.
Seolah tak ada lelahnya mereka terus mengunggah foto diri dari bangun tidur, makan direstaurant, ingin melakukan ujian atau interview kerja, semuanya harus dimulai dengan foto bukan dengan doa. Bahkan menurut Nurudin dalam bukunya “Tuhan Baru Masyarakat Cyber di Era Digital” berpendapat bahwa media sosial kini menjadi Tuhan masyarakat jejaring karena kebanyakan penggunannya berdoa di facebook bukan berharap memohon langsung pada Tuhan, padahal sejatinya doa itu adalah suatu kerahasiaan antara hamba dan tuhannya dan bukan untuk dipamerkan pula.
Dalam penelitiannya, Etnomark Consulting memetakan tipe pengguna media sosial berdasarkan motivasi dan tujuan posting dalam “status update”. Hasil studi menjelaskan adanya tujuh tipe pengguna media sosial.
yaitu The Angels adalah orang yang Senang berbagi pengetahuan dan pengalaman.contohnya  Dosen, pembicara,motivator,ustad. Kedua The Learners yaitu Para pembelajar, pengumpul referensi, mencari solusi dari masalah. Mereka juga sering melakukan sharingulang. Ke tiga The Journalists Tipe pengguna media sosial terdepan dalam penyampaian berita. Berita singkat, tetapi terus menerus. Keempat  The Sosial Networkers selalu ingin memperluas jaringan, termasuk memberikan perhatian dengan sharing opini orang lain dan memancing diskusi forum. Ke lima The “Eksis-Narsis” adalah orang yang Senang mencari perhatian, harus hadir dalam setiap bahasan,posting dilengkapi foto-foto. Perhatian lebih kepada dunianya sendiri. Ke enam The “Curhaters” Tipe yang sangat sering impulsif berkeluh kesah terhadap apa saja yang ditemui dan dialaminya. Kadang kala hanya sebagai tulisan iseng yang tidak penting bagi komunitasnya.  Ke Tujuh yaitu The Observers atau pengguna pasif, tipe pengamat ini mengikuti posting teman-temannya, ingin mengetahui apa yang terjadi, tetapi jarang memberikan respons dan share opini temannya. Hampir tidak ada posting yang ditulisnya.
Media sosial membuat kita hidup di jaman yang penuh dengan transparansi. Aktivitas kita dengan mudah dapat diketahui oleh orang lain, bahkan diketahui seluruh dunia, ketika kita menuliskan status kita di facebook akan memberikan pengaruh terhadap keperibadian kita.
Menurut Erik Qualman dalam Sosialnomics (2009), transparansi membuat adanya dua macam perilaku orang di dalam media sosial yaitu preventative behavior dan braggadocian behavior.
Preventative behavior  dengan perumpamaan “live your life as if your mother is watching”. Tipe orang ini selalu berhati-hati dalam membuat status atau mengunggah gambar, karena hal tersebut diketahui oleh orang lain dan dapat mempengaruhi citra mereka. Mereka akan berpikir berulang kali untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan media sosial karena seluruh dunia memperhatikan.
Braggadocian behavior yang berarti kebiasaan pembual atau penyombong. Tipe orang dengan perilaku berikut ini biasanya update status sangat sering dan memberitahukan bahwa dirinya sedang melakukan sesuatu yang dianggap keren. Biasanya, orang-orang ini juga sering mengunggah foto mereka dengan gaya narsis di tempat-tempat yang menurut mereka bagus. Mereka menganggap bahwa dengan begitu mereka eksis.
Qualman berpendapat bahwa dengan adanya media sosial, seseorang tidak dapat lagi berpura-pura menjadi orang lain dan memiliki kepribadian berbeda di tempat berbeda. Status-status yang ada akan menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Namun pendapat ini kurang tepat  justru jika kita mencermati fenomena media sosial baik-baik, ada kemungkinan perpecahan kepribadian (split personality) yang terjadi.
Anda pasti pernah menemui orang yang dalam dunia nyata pendiam namun dialam tulisan di media sosialnya dia sangat kritis,atau orang yang jarang berbicara didunia nyata ternyata sangat sering update status di akun sosial medianya. Inilah pelaku yang disebut perpecahan kepribadian di media sosial atau sosial-splitting personality. Ini adalah fenomena orang yang melakukan pencintraan ulang dirinya didunia maya yang menciptakan citra yang berbeda dari dunia nyatanya karena ketidak puasan mereka akan citra mereka dikehidupan nyata.
Carl Rogers mengemukakan bahwa ada dua diri dalam seseorang, yaitu real-self dan ideal-self. Real-self sebagai diri yang terbentuk dari dorongan untuk mengaktualisasikan diri, sedangkan ideal-self adalah diri yang terbentuk dari tuntutan masyarakat. Secara sederhana, real-self adalah “I am” dan ideal-self adalah “I should“; jarak yang terlalu jauh antara ”I am” dan ”I should” dapat menyebabkan gangguan jiwa atau yang sering disebut dengan psikopatologi.
Seperti itulah fenomena sosial-splitting personality terjadi. Seseorang yang tidak dapat menampilkan real-self mereka karena banyaknya tuntutan lingkungan akan melampiaskannya pada media sosial dan menjadi berbeda di alam maya.
            Kesimpulannya masyarakat sekarang tidak dapat dipisahkan dari teknologi dan media baru khususnya internet. media baru sangat bermanfaat bagi kehidupan manusi namun ada sisi negatifnya berupa penggunaan media sosial yang tidak sebagaimana mestinya. Di Indonesia media sosial yang paling popular adalah fcebook. Menurut Etnomark Consulting ada 7 tipe pengguna media sosial berdasarkan motivasi dan tujuan posting dalam “status update” yaitu The Angels, The Learners, The Journalists, The Sosial Networkers, The Eksis-Narsis, The Curhaters, The Observers.dalam artikel ini menekankan pada type ke lima. Sedangkan menurut Erik Qualman terdapat dua macam perilaku orang di dalam media sosial yaitu preventative behavior dan braggadocian behavior. Media sosial sebagai media komunikasi kini telah beralih fungsi sebagai media untuk pamer ke-eksisan diri para penggunanya lewat foto ataupun status yang dibagikan. Media sosial juga mempengaruhi pecahnya kepribadian seorang antara ideal-self dan real-self mereka. Mereka berusaha membentuk citra diri yang baik sebagai bentuk ketidak puasan akan citra diri mereka didunia nyata. Ada seorang yang begitu pendiam didunia nyata namun dalam aktif dalam akun media sosialnya. Mereka saling berlomba-lomba ingin menujukan bahwa kehidupan mereka sangat sempurna dan indah sehingga akan menimbulkan rasa iri pada pengguna lain. Sehingga banyak pengguna sekarang hanya mencari kesenangan belaka.
        Kita sebagai masyarakat  jejeraing baiknya lebih bersikap dewasa dalam mengadapi arus media sosial, menjadikan media sosial sebagai alat yang bermanfaat, menggunakan seperlunya saja. Dalam memperbaiki citra diri dilakukan di dunia nyata, karena hanya beberapa orang yang peduli di media sosial kebanyakan pengguna lain sibuk dengan perbaikan citra diri mereka sendiri. Jangan semua tentang kita masukan kedalam akun media sosial kita, ada baiknya yang bersifat pribadi disimpan sendiri. Dan jangan menjadikan foto sebagai ajang pamer, foto seperlunya dan jangan berlebihan.



Daftar Pustaka
·      Qualman, Eric. 2009. Sosialnomics. New Jersey:WILEY John & Sos, Inc.
·      Nurudin. 2012. Tuhan Baru Masyarakat Cyber di Era Digital.Yogyakarta : Aditya Media
·     Goffman, Erving. 1959. The Presentation of Self in Everyday Life.Harmondworth : Penguin
·  Kominfo. Ini Data Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. 20 juni 2015. http://harianti.com/ini-data-jumlah-pengguna-media-sosial-di-indonesia/
. Julia, nurhajizah. media sosial. 20 juni 2015.http://nurhajizahjulia.blogspot.com/2011/06/media-sosial.html
· Pangestu, Alex. Media Sosial Bukan Tren Sesaat. 20 juni 2015. http://nationalgeographic.co.id/berita/2010/07/media-sosial-bukan-tren-sesaat


read more "Media Sosial sebagai Ajang “Pamer”"

Rabu, 10 Juni 2015




saya jarang menonton tv dan jarang sekali update berita terkini, namun berita hilangnya gadis kecil berumur 8th dibali yang saya temui di facebook ini sangat menarik perhatian saya. saya ikuti kisahnya dari dikabarkan hilang, penolakan 2 mentri dan polisi, penolakan kedatangan guru sekolahnya. sampai hari ini saya benar-benar terkejut akan berita meninggalnya. meninggalnyapun dengan cara kejam oleh orang terdekatnya sendiri pula. hati saya pilu

menurut beberapa sumber, bahwa semasa hidup angel kecil sudah tidak dirawat dengan baik, dia berangkat sekolah berjalan 2kilo sebelumnya dia harus memberi makan semua hewan peliharaanya, tak jarang teman-temannya di kelas tak mau berteman dengannya karena dia bau dan sering dimandikan oleh gurunya.

sampai akhirnya semua drama itu terungkap, jenazahnya 10/06/2015 ditermukan dibelakang rumahnya disekitar kandang ayam ditumpuki sampah. jenazah malaikat ini sudah membusuk dan dibungkus sprei serta masih memeluk bonekanya.

saya tau jalan cerita Tuhan memang indah tapi sulit untuk dimengerti umatnya. saya terus mengikuti  kisahnya berharap dia segera ditemukan dengan keadaan baik dan hidup bersama keluarga anngkatnya yang menyayanginya, tapi ternyata keluarganya sendiri yang membunuhnya.

saya masih ingin melihat senyumnya dan melihat dia tumbuh dewasa,, namun kini hanya tinggal angan. yah cerita Tuhan selalu indah dan saya percaya itu.

Untuk Angeline sayang.....
walau kita tak pernah bertemu
dan aku mengenalmu saat kamu sudah tiada 
angeline....
semua duka,tangis, kesedihan dan penyiksaan itu telah sirna
Tuhan telah mengambilmu kembali kepangkuaannya
mungkin Tuhan lelah melihatmu terus disiksa
anak yang baik yang kuat walau cobaan seberat ini
bahagialah nak disurga
tertawalah semuamu sayang
doa kami terus menyertaimu


semabari mengingat semua kisah tentangnya, saya menitikan air mata berharap dia masih ada. berharap saat kenaikan kelas besok dia mengambil raportnya sendiri. berharap saya tau berita tentangnya tersenyum karena sudah pulang.

yah dia pulang ke pada keluarga yang mencintainya tetapi bukan di dunia tempatnya melaikan di syurga karena dunia terlalu kejam untuk gadis seusianya.

saya tak habis pikir kenapa ada keluarga yang tega seperti itu, meskipun hanya keluarga tiri tapi mereka sudah hidup bersama bertahun-tahun setidaknya rasa sayang itu tumbuh. 

selamat jalan nak, berbahagialah.
read more "RIP Malaikat Kecil"

Minggu, 07 Juni 2015




Sebenarnya siapa sih yang peduli saat kita sibuk menyebut nama2 pacar di jejaring sosial? Juga siapa yang peduli dengan kita bolak-balik update status relationship buat cari2 perhatian atau sekadar pengumuman?
Sttt, jawabannya: Nggak ada
*Tere Liye



-bersambung
read more "pe{Proklamasi}an Hubungan di Media Sosial"

(sumber gambar :http://www.wdyl.com/#love)
 

 Lagi lagi dan lagi, kita akan membahas tentang nasihat bijak abang kita tercinta Darwis Tere Liye. yap beliau  yang selalu memberikan motivasi dan nasihanya, beliau juga salah satu penulis yang menginspirasi saya. jadi jangan heran, banyak tulisan panjang saya berawal dari tulisan beliau.

Adik-adikku,
Jangan biarkan 'perasaan' kalian berserakan, berceceran di facebook, twitter, dsbgnya. Orang yang ingin kita cari2 perhatian toh tidak akan memperhatikannya. Sadarilah, dalam banyak kasus itu terlihat berlebihan sekali. Dan ibarat air tumpah, itu justeru berbahaya, bikin terpeleset, mengganggu. Ada banyak cara lain menyalurkan perasaan selain posting status galau setiap jam, misalnya lewat bikin puisi, cerita, menulis di diary, menulis di blog, dijadikan ide tulisan terbaik, malah akhirnya bisa menerbitkan buku. (Tere Liye)

Begitulah kiranya remaja sekarang, menjadikan akun media sosial sebagai ladang curahan hati dan pelipur lara, tempat berbagi segala perasaan hati dengan harapan orang-orang akan sadar dengan keberadaan kita. berapa kali kamu pernah memposting status untuk menyindir sesorang? apakah selalu berhasil? didunia maya banyak teman kita, jadi jangan salahkan bila postinganmmu itu palah salah sasaran.

Padahal diusia remaja adalah usia yang sangat labil, pagi kita bahagia siang boleh jadi kita bersedih sore malam dan terus berubah, siapa yang bisa menjamin suasana hatinya sama sepanjang hari? ada saja hal-hal kecil yang merubah perasaan kita begitu cepat.

Dengan menulis curahan hati di sosial media mungkin kita lega tapi apa solusinya? apa pengaruhnya untuk orang lain tau?. yang ada kita akan disematkan dengan nama panggilang ratu lebay,alay dan semacamnya. cukuplah bercerita pada orang terdekat karena dia orang yang benar-benar peduli seperti ibu kita misalnya. atau tulis saja di buku diary pribadi kita,tak penting orang lain tak membacanya karena itu memang rahasia kehidupan kita, aib kita dan tak ada hubungannya dengan orang lain.

Lihatlah profil facebook kalian, baca lagi status-statusnya dari hari demi hari, bulan demi bulan bahkan tahun berganti pasti ada status yang lucu dan ada juga yang membuat kalian "risih" menyadari kealayan diri sendiri. 

Atau tulislah kisah hidup kalian lewat cerita untuk dibukukan, dalam film "Tenggelamnya kapal Van der wick" pemain utamanya menjadi penulis hebat dari kisah hidupnya yang berat, atau yang nyata radyta dika yang sukses melalui tulisannya diblog pribadi. contoh mereka dan jangan biarkan perasaanmu berceceran kenapa? karena saya belum pernah melihat orang sukses melalui tulisan curhatan alaynya yang tidak bermanfaat di facebook.

Semoga Bermanfaat

read more "Jangan Biarkan Perasaanmu Berserakan"




Pagi hari ketika orang masih sibuk dalam mimpinya, saya membuka sosial media saya dan menemukan artikel menarik ini, lelaki terkejam karena penasaran sayapun mulai membaca, dikisahkan :


3 ORANG lelaki yang sedang mabuk bertanding untuk menentukan siapa yang paling kejam. Lelaki yang pertama menyerang seorang perempuan dan memukulnya sehingga giginya patah, lebam kedua matanya dan darah keluar dari hidung dan telinga perempuan itu. Akhirnya perempuan itu jatuh ketakutan dan badannya menggeletar. Lelaki pertama berpaling menghadap dua lelaki dan berkata dengan bangganya, “Akulah orang yang PALING KEJAM!”

Tidak terima, lelaki kedua bangun dan mengoyak baju perempuan itu, memerkosanya dan terus mencekik perempuan itu sehingga perempuan itu mati.Dan dia berkata sambil membusungkan dada “Tidak ada siapa yang lebih KEJAM daripada aku!”

Lelaki ketiga pula bangun dan tersenyum. Dia menjawab: “AKULAH YANG PALING KEJAM… Aku cuma berdiri dan melihat kekejaman kamu sedangkan perempuan ini adalah ADIK aku…”

SIAPA PEREMPUAN ITU?
Perempuan itu adalah Palestina/Syria/Rohingya/Mesir. Lelaki pertama ialah Israel. Lelaki kedua adalah Amerika serikat. Lelaki ketiga pula ialah cerminan dari sebagian umat Islam (kita) yang hanya berdiam diri dan melihat apa yang terjadi. Berdiam diri dan melihat kekejaman di hadapan kita, itu saja yang mampu kita buat. Maukah kita jadi sekejam lelaki ketiga?

(sumber : https://www.islampos.com/lelaki-terkejam-125989/)

Ya kitalah orang paling kejam didunia, jangan tuduh siapa-siapa! ketika jelas dihadapan kita, ketika telinga kita mendengar, mata kita melihat dengan jelas bahwa ada ketikadilan terjadi hati menangis perih, namun hanya sebatas itu. dalam sujud kita lupa berdoa pada mereka, bahkan dihari ini kita masih disibukan mengejar kekayaan, pangkat, mengejar dunia.

disaat kita sudah nyaman dinegara sendiri, dirumah bersama keluarga, makan walau seadanya kita berkeinginan menjadi orang kaya menikmati semua serba mewah dan ada, syukur itu mulai menghilang,dalam doa selalu meminta dilebihkan rizkinya bukannya berterimakasih. lihat !! diluar sana palestina/syria/rohingya/mesir mereka tidak terfikirkan makan enak, hanya butuh makan karena keperluan perut dan pertahanan hidup bukan untuk merasakan nikmat di bibir saja.

jangan jadi orang yang kejam. satukan kekuatan lawan kaum penjajah. jangan tutup mata, ayo peduli.

 

read more "Lelaki Terkejam"


Pernah mendengar kata-kata
" jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi senyumlah dan kau akan merasa bahagia" ? nasihat itu memang benar adanya. Kalau dalam Ilmu Komunikasi dikatakan "seseorang yang bahagia hatinya akan melihat semuanyanya lebih baik dan indah,tapi orang yang sedang mengalami hari buruk dalam kehidupannya akan melihat semuanya bagaikan keburukan saja".
sebagai contoh : jika kalian sedang jatuh cinta bagaimana perasaan kalian ? tentu bahagia. bagaimana hari kalian lalui ? semua terasa indah. walaupun kalian tak punya uang? tak masalah. walau terkena amukan atasan? tak mengapa mungkin boss belum pernah jatuh cinta. tapi bagaimana bila kalian lelah seharian bekerja, dikantor kena marah atasan, pulang kerumah menonton tv ? seolah olah semua tayangan di tv buruk dan membosankan.

saya rasa semua adat juga menyarankan "ramah" sebagai salah satu syarat diterima dilingkungan sekitar, apa lagi kalau di tempat saya tiap bertemu dengan orang harus mengangukan kepala sebagai tanda penghormatan. bagaimana jika dijalan kalian bertemu dengan orang asing dan dia cemberut? kalian pasti tidak akan memperhatikannya, namun berbedakan kalau dia tersenyum apa lagi mengatakan "hallo" pasti kalian akan berbalik senyum padanya.

sebuah nasihat lucu nan menancap dihati saya dari abang Darwis Tere Liye, dia berpesan :
"Bahagia itu boleh jadi seperti pakaian dalam. Mau semahal apapun, semurah apapun, senyaman apapun (maaf) celana dalam kita, maka hanya kita yg tahu. Orang lain tidak. Maka mau bahagia atau tidak, senang atau sedih, yakin atau tidak kita ini sedang bahagia atau pura-pura, sejatinya kita jugalah yg tahu, orang lain tidak"

ketika hidupmu terasa sulit,banyak masalah berdatangan dan kamu lelah. TERSENYUMLAH. bukan untuk menunjukan pad orang-orang bila kamu baik-baik saja karena nyatanya toh jika kamu berkoar-koar bahwa hatimu sakit mereka tak akan peduli, hanya orang-orang dekatmu yang peduli. tapi tersenyumlah untuk dirimu sendiri, sebagai ganti perkataan "aku bisa jalani ini". dan lihat keajaiban apa yang akan terjadi. dunia akan membalas apa yang kamu berikan, dunia ini akan ramah padamu.

senantiasa bersyukurlah dalam kebahagiaan kecil ataupun masalah besar.
read more "Walau Harimu Berat, Tersenyumlah :)"




sekali lagi atas nama "eksistensi diri didunia maya" kita terlena, tertipu daya dan seolah menghamba padanya. sehari tanpa "absen" postingan rasanya hambar. ada saja hal-hal yang ingin kita posting, menduga-duga bahwa hal itu penting diketahui dunia padahal kenyataannya tiada yang peduli.

kita menjadi artis baru di akun media sosial kita sendiriki, seolah-olah terkenal dan populer. ketika posting foto banyak like kita sudah bangga setengah mati dan mulai niatan "besok diulangi lagi ah". ketika banyak lawan jenis mengomentari postingan kita dengan sejuta kata rayuan ala raja gombal, otak kita tidak berfikir jernih bahwa laki-laki itu "buaya" namun kita palah senang seolah berkata "aku memang mempesona".

semakin hari semakin dipuji semakin hari semakin berani. tak jarang kita menyaksikan bahwa teman kita sendiri mungkin yang aslinya mengenakan jilbab namun berani melepas jilbabnya dalam foto dunia maya. alasanya "itukan cuma foto" namun niatannya ingin menunjukan "ini loh aku cantik dan rambutku juga bagus".

tak hanya berhenti disitu saja, sebagai "seorang artis di dunia maya sendiri" segala aktifitas kita seolah penting untuk dipublikasikan seperti bangun tidur,makan, mandi,otw, capek ,lelah,haus,dll seolah-olah ada banyak orang yang memperhatikan padahal orang lain juga sibuk dengan urusan dunia mayanya sendiri.

setiap akhir pekan saya selalu saja menemukan orang-orang yang memposting foto liburan mereka dan itu terus bertambah seolah menjadi "latah" atau ikut-ikutan. ketika satu posting foto di pantai yang lain ikut, posting foto di mall yang lain ikut.

kebanyakan dari remaja kita sekarang menjelajah gunung bukan sebagai tantangan dan kegiatan positif untuk melihat indahnya alam, namun untuk berfoto ria dipamerkan diakun masing-masing dan dipuji hebat. padahal sudah jelas berapa korban dari foto-foto narsis hingga lupa keselamatan diri.

ketika tak ada kegiatan dan hanya dirumah kita memfoto selfie dikamar atau "baru bangun tidur nih" , dan tak jarang orang yang sakit foto selfie lengkap dengan jaket,slimut, kompres,muka pucat dan diposting dengan caption "Gws for me". entah berapa foto yang dihasilkan saat dia sakit, harusnya dia beristirahat dan kedokter bukan curhat.

tiada hari tanpa foto begitulah kehidupan kita sekarang. jika semua berasa menjadi artis siapa lagi yang akan menjadi penonton ? tak ada. jadi semua orang sibuk dengan kehidupannya sendiri.

read more "Latah Absen Foto di SosMed"

(sumber gambar : http://www.masakankita.com/2015/01/dampak-sosial-media-terhadap-anak-dan.html)


di jaman yang serba digital ini semuanya terasa begitu dekat dan begitu nyata, jarak pemisah tak lagi berarti karena semua aplikasi sosial media telah menjembatani. kehidupan skarang seolah tidak bisa dipisahkan dengan teknologi komunikasi, bahkan anak-anak sekarang sudah dibekali oleh orang tua mereka Smart Phone dan tak asing lagi bila anak SD memakai HP. dijaman saya SD saya masih sibuk dengan permainan tradisional, dan saya baru mendapatkan HP saat SMP kelas 2 itupun HP yang hanya bisa digunakan untuk sms dan telfon saja dan saya baru mempunyai akun Facebook saat menjelang kelulusan SMP.

Kini diberanda saya tak hanya teman-teman yang seumuran saya yang berkeluh kesah difacebook, ada banyak tetangga saya yang masih SD dan SMP memposting dan membuat penuh beranda saya, dari postingan kegiatan, keluh kesah, upload foto terbaru dan "pengumuman" bahwa mereka sudah memiliki pacar. padahal jika dilihat usia mereka masih dibawah 15th dan mereka sudah mengenal arti galau ,patah hati ditinggal cinta padahal diusia itu saya masih sibuk bermain dan jika menyukai seseorang akan saya tutupi karena saya malu atau dianggap sebagai aib. namun kini, annak SD sudah memiliki pacar sedangkan anak SMA masih sibuk galau karena lajang. dunia oh dunia

saya hanya bisa gelengkan kepala dengan proses pendewasaan mereka yang terlalu cepat dari usianya. ketika pulang kampung dan saya harus mengurus KRS saya pergi ke warnet yang tak jauh dari rumah saya, disana saya harus mengantri dengan beberapa anak tetangga saya yang sedang asik bermain sosial media (facebook). siangnya ketika saya pergi membeli sesuatu diluar di sebuah toko saya lihat beberapa anak duduk berjejeran sibuk dengan smart phone mereka, saat saya lewat saya sapa mereka namun bukan sapaan balik yang saya terima namun pertanyaan "mbak nama akun facebooknya apa?" saya hanya tersenyum karena bagi saya tidak penting, namun ketika pulang kerumah ada pemberitahuan di HP saya bahwa ada beberapa teman yang mengadd saya, saya penasaran karena nama-namanya aneh saya buka dan ternyata itu adalah anak tetangga saya, mulai dari nama celalu cuayank, cemangadth celalu,dll yang membuat saya tertawa geli . ya maklum akun facebook saya memakai nama asli jadi mudah ditemukan.

diera sekarang, seolah para orang tua sangat bangga ketika dapat memberikan anak-anaknya smartphone, seolah-olah itu adalah kebutuhan pokok untuk pelajar. namun dampak yang ditimbulkan tidak mereka sadari. anak-anak itu saling sibuk menatap layarnya, sedangkan orang yang lewat tak dipedulikannya. banyak taman dan permainan jaman dahulu yang kini sudah ditinggalkan peminatnya. itu bukan salah anak-anak namun salah keluarga juga karena memberikan fasilitas.

untuk apa anak SD diberikan smart phone? jika keperluan sekolah berikan saja modem milik ayahnya. untuk menghubungi bila ada tugas bisa lewat ponsel ibunya. orang tua terlalu memanjakan dan membuat anak-anak malas.

saya rindu ketika main petak umpet sampai hari sore dan ternyata ditinggal makan oleh teman saya, saya rindu permainan lompat tali yang menyehatkan, permainan jamuran yang sangat khas di Jawa Tengah, saya rindu permainan kejar-kejaran dan taman bermain adalah rumah kedua saya, saya rindu teriakan ibu saya ketika sudah jam 5 sore dan saya belum pulang, ada banyak luka dikaki saya bekas karena terjatuh dari panjatan.

kemana itu semua ? apa anak-anak sekarang merasakan ? yang saya lihat dicafe-cafe tempat saya nongkrong, dialun-alun kota, ditaman-taman kota, di pusat perbelanjaan penuh dengan anak-anak yang masih kecil-kecil, dengan polos dan memakai seragam sekolahnya merah putih duduk berduaan dengan lawan jenis, berfoto narsis ala anak SMA. kembalikan masa kecil mereka..



read more "Kembalikan Moment Anak-Anak"


(sumber gambar : AWE)

Assalamualaikum.wr.wb
sodaraku pastinya kalian sering menggunakan kata "etika ,moral atau akhlaq" dalam kehidupan sehari hari kan ?  namun, apakah kalian tau perbedaan diantara ke tiga kata itu ? mari sama-sama kita pelajari

etika : ilmu yang mempelajari baik atau buruknya tingkah laku masyarakat dan termasuk pemikiran manusia
moral : menurut pandangan masyarakat perbedaan dengan etika adalah sumbernya dari pandangan atau kebiasaan masyarakat sedang etika bersumber dari ilmu.
akhlaq : sifat yang tertanam dalam hati fn direfleksikan oleh perbuatan dan tanpa melalui  proses pemikiran. jika melalui pemikiran maka dianggap pura-pura.

persamaan ketiganya adalah membahas tentang tingkah laku manusia.
semoga bermanfaat
wassalamualaikum.wr.wb
read more "Etika, Moral dan Akhlaq"
 
* Aku ingin Berubah dan ingin bertahan dalam perubahan itu (Hijrah) | | aku adalah aku sampai aku akan menemukan jalan kisahku | Ketika manusia hidup dan menulis saat ia mati ia akan dikenang lewat tulisannya | kamu mungkin tidak pandai namun dengan menulis kamu akan menambah wawasan karena semakin banyak orang menulis semakin sering dia membaca *

About

I Love Allah | Muslimah |Diah Agustini | Diaa | Ilmu Komunikasi | Temanggung - Jawa Tengah
aku suka musik - aku suka menulis - aku suka membaca novel - aku suka mengarang
Diberdayakan oleh Blogger.

Lihat Lainnya

Popular Posts

Followers